RANGKUMAN KEGIATAN LOKAKARYA PENDIDIKAN LPMP JAWA TENGAH 2017

Pada tanggal 7 Desember 2017, dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, LPMP Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Pendidikan dengan tema “Mewujudkan Guru Menjadi Insan Cendekia yang Profesional”. Kegiatan tersebut diikuti oleh 228 orang peserta dari 300 orang guru yang berasal dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Panelis kegiatan yang menyampaikan materi terdiri dari Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru Berprestasi dari Jawa Tengah.

Materi yang pertama dipaparkan adalah tentang “Pengembangan Karier Guru: Problematika dan Solusinya”. Materi tersebut disampaikan oleh Dra. Dyah Budiarsih, M.Pd., seorang Pengawas SD Berprestasi dari Kab. Banyumas. Ringkasan isi materi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Pemerintah telah menerbitkan regulasi tentang jabatan fungsional guru untuk menjadi acuan dalam pengembangan karir guru.
  2. Masih banyak guru yang tidak beranjak dari pangkat terakhirnya dengan berbagai alasan, seperti ketidaktahuan, kemalasan maupun kesibukan.
  3. Guru perlu mereview kembali tujuannya menjadi guru agar lebih bersemangat kembali dalam pengembangan karirnya.
  4. Guru perlu mengumpulkan angka kredit setiap tahun  untuk diusulkan menjadi PAK Tahunan
  5. Isi DUPAK adalah pendidikan, Penilaian Kinerja Guru, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Pengembangan diri, Pubikasi Ilmiah dan Karya Inovatif)

Panelis kedua yang menyampaikan materi adalah Yuniasih, M.Pd., seorang Kepala Sekolah Berprestasi. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 Kendal. Materi yang disampaikan berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif: Problematika dan Solusinya”, dengan ringkasan materi sebagai berikut.

  1. Guru masih belum mengerti tentang model-model pembelajaran.
  2. Guru yang sudah mengerti model-model pembelajaran belum menerapkannya.
  3. Seringkali guru hanya menggunakan model pembelajaran yag sudah biasa digunakan.
  4. Model pembelajaran yang menarik akan menggairahkan siswa dalam belajar, apalagi beban siswa sangat banyak.
  5. RPP sudah ada tulisan model pembelajaran tapi sering tidak tergambarkan dalam sintak dan langkah-langkahnya.
  6. Pengembangan model pembelajaran bermanfaat dalam peningkatan karir dan kesejahteraan guru melalui lomba-lomba.

Panelis ketiga yang menyampaikan materi adalah seorang Guru Berprestasi, Dr. Nur Zaida, M.Pd., Guru SMPN 8 Semarang, dengan tema “Pengembangan Bahan Ajar: Problematika dan Solusinya”. Berdasar pengalamannya, menurut Nur Zaida, kendala yang secara umum dihadapi guru dalam menyusun bahan ajar adalah :

  1. Guru mengeluh tidak cukup waktu karena harus memenuhi jumlah jam mengajarnya
  2. Guru mengeluh kekurangan rujukan yang mendukung penyusunan bahan ajar
  3. Guru kurang paham terhadap KI dan KD sehingga tidak mengetahui dengan detail kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa
  4. Guru kurang berminat menulis yang menuntut ketekunan dan kesungguhan

Panelis terakhir yang tampil dalam Lokakarya Pendidikan adalah Ardan Sirajudin, S.Pd., seorang Guru Berprestasi dari SMKN 8 Semarang (saat ini beliau menjabat sebagai Kepala SMK Satap Tuntang). Dengan tema “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK: Problematika dan Solusinya” beliau berbagi pengalaman tentang pembuatan media pembelajaran dan lomba-lomba yang pernah diikuti, serta menyimpulkan bahwa problematika yang dihadapi guru dalam pengembangan media pembelajaran berbasis TIK antara lain:

  1. Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di pelosok.
  2. Kurangnya rasa percaya diri guru dalam menggunakan TIK dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
  3. Kurang intensifnya Kepala Sekolah dalam memotivasi guru untuk menggunakan media pembelajaran, terutama yang berbasis TIK.
  4. Penggunaan Pembelajaran berbasis TIK tanpa pengawasan.

Setelah diskusi panel selesai, dilanjutkan dengan penyusunan Action Plan atau Rencana Tindak Lanjut (RTL). RTL disusun secara berkelompok oleh peserta dari semua jenjang menurut kabupaten/kota. Fokus penyusunan RTL adalah kegiatan yang direncanakan oleh para peserta setelah mengikuti kegiatan lokakarya. Dari hasil penyusunan RTL tersebut dapat diketahui kegiatan apa yang banyak dibutuhkan oleh guru untuk pengembangan dari dan kariernya, serta rekomendasi bagi LPMP Jawa Tengah dan pemerintah daerah, serta pihak sekolah dalam peningkatan dan pengembangan kompetensi pendidik. Hasil RTL ditampilkan dalam diagram sebagai berikut.

Diagram 2.1

Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa 34% peserta merencanakan kegiatan Penyusunan Bahan Ajar berbasis IT/ Diktat/Modul; 30% merencanakan kegiatan Penyusunan PTK/Karya Inovatif/PTK/PTS; 18% merencanakan kegiatan Pembuatan Media Pembelajaran berbasis IT/Alat Peraga; 10% merencanakan IHT DUPAK; dan masing-masing 4% merencanakan Pengembangan Model Pembelajaran serta Pengembangan PKB/PKG.

Matri komplit Lokakarnya bisa di unduh di Sini

 

 

 

Tulisan ini dipublikasikan di Info LPMP Jawa Tengah dan tag , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.