Regulasi Pembelajaran Koding-KA
- UUD 1945, Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai tujuan negara, yang menegaskan pentingnya pendidikan dalam pembangunan nasional
- UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, mendefinisikan tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi individu yang beriman, bertakwa, sehat, cerdas, terampil, kreatif, mandiri
- UU No. 59/2024 tentang RPJMN Menetapkan visi Indonesia untuk menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada 2045, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan literasi teknologi
- PP No. 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan Menetapkan kriteria minimum untuk sistem pendidikan di Indonesia dan memerlukan penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Permendikdas No. 16/2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Menetapkan kriteria guru dengan memenuhi kualifikasi D4/S1 danempat kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional)
- Permendikbudristek No. 5/2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, Mendefinisikan, kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan (Revisi) Permendikbudristek No. 12/2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Mengatur kurikulum nasional yang menekankan pembelajaran yang bermakna dan efektif, serta meningkatkan iman, karakter, dan pembelajaran sepanjang hayat
Mewujudkan Keterampilan Abad 21
Pembelajaran Koding & KA bukan sekadar program baru, tapi visi jangka panjang untuk membentuk siswa berpikir komputasional, kreatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap masa depan
Implementasinya bertahap, dengan pendekatan yang disesuaikan.
Konsep Pembelajaran Koding-KA
Berpikir Komputasional, Konsep berpikir komputasional melibatkan proses memecah masalah besar menjadi bagian yang lebih kecil (dekomposisi), mengenali pola dalam data atau masalah yang ada (pattern recognition), menyaring informasi relevan (abstraksi), dan menyusun solusi secara logis menggunakan langkah-langkah (algorithmic thinking).
Pemrograman & Koding, Koding dipahami sebagai proses menerjemahkan keinginan manusia ke dalam format yang dapat dimengerti oleh komputer melalui bahasa pemrograman. Proses ini mencakup penulisan, pengujian, dan pengembangan aplikasi komputer yang melibatkan logika, algoritma, serta struktur data untuk menyelesaikan masalah tertentu .
Kecerdasan Artifisial, Kemampuan sistem untuk menginterpretasikan data eksternal, belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran ini untuk mencapai tujuan tertentu. KA mencakup berbagai subbidang seperti machine learning, deep learning, dan pemrosesan bahasa alami, yang
berfokus pada pengembangan sistem yang mampu menjalankan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan pola dan pengambilan keputusan.
Praktik Pembelajaran Pembelajaran koding dan KA dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk plugged coding, unplugged coding, dan internet-based coding
Koding-KA dan Pembelajaran Mendalam
Prinsip Pembelajaran Mendalam
- Mengaktifkan olah pikir, olah hati, dan olah rasa secara utuh,
- Berbasis kesadaran (mindful), makna (meaningful), dan kegembiraan (joyful),
- Mendorong Problem solving, refleksi, dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata.
Ini menjadi landasan pedagogis bagi pengajaran koding dan KA, yang tidak hanya fokus pada logika teknis, tetapi pembentukan karakter dan kemampuan berpikir kritis
Pembelajaran Koding dan KA Mewujudkan PM
pembelajaran Mendalam diaktualisasi melalui:
- Berpikir komputasional, dekomposisi masalah, pengenalan pola, dan abstraksi.
- Etika digital dan human-centered mindset (menumbuhkan kesadaran sosial dalam penggunaan teknologi).
- Proyek nyata, seperti pembuatan program atau solusi berbasis AI untuk masalah sosial
Koding dan KA sebagai Medium untuk PM
Koding dan KA bukan sekadar materi teknis, tetapi alat untuk:
- Mendorong kreativitas dan kolaborasi (misalnya, membuat proyek koding berbasis tim).
- Melatih refleksi etis dalam penerapan teknologi (misalnya, memahami bias dan keamanan data).
- Menumbuhkan semangat eksplorasi (dengan pendekatan project-based learning, inquiry-based learning, gamifikasi, dan experiential learning)
Kesiapan dan Kompetensi Guru
Guru Harus Berkolaborasi dengan Kecerdasan Artifisial
Manusia
- Unggul dalam empati, kreativitas, dan intuisi.
- Memberikan konteks dan penilaian etis terhadap keputusan yang diambil.
- Tetap memegang kendali dalam pengambilan keputusan akhir berbasis output
Kecerdasan Artifisial
- Unggul dalam efisiensi.
- Dapat membantu guru menyaring data yang kompleks.
- Model kerjasama Guru dan KA menekankan konsep “human in the loop” untuk meningkatkan kompetensi guru

Penyesuaian Kurikulum
Kurikulum harus tetap relevan dengan perkembangan teknologi yang cepat. Ini memerlukan evaluasi dan penyesuaian berkala agar tetap sesuai dengan kebutuhan industri dan pendidikan
Akses terhadap bahan ajar, software, dan alat bantu yang terbatas dapat menghambat proses belajar. Siswa dan guru mungkin kesulitan mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang efektif.
Ada persepsi bahwa koding dan KA adalah mata pelajaran yang sulit dan hanya untuk murid yang cerdas. Hal ini dapat menurunkan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran koding & KA
Koding dan KA mengajarkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa depan. Murid yang menguasai keterampilan ini akan lebih siap untuk bersaing di pasar kerja global
Pendekatan Pembelajaran Koding-KA
Strategi ini dibuat agar sekolah dengan berbagai tingkat kesiapan tetap bisa mengimplementasi kan pembelajaran. Sekolah dengan fasilitas lengkap bisa langsung gunakan pendekatan internet-based. Namun fasilitator juga harus siap membimbing
sekolah yang hanya mampu melakukan pembelajaran unplugged.
- Internet Based
- Tujuan:
- Memberikan pengalaman belajar interaktif berbasis platform digital.
- Memperkenalkan siswa pada aplikasi nyata seperti AI tools, simulasi coding, dan pembelajaran berbasis LMS.
- Kelebihan:
- Kaya sumber belajar: video tutorial, simulasi langsung, pemrograman online.
- Cocok untuk sekolah dengan infrastruktur lengkap (komputer, jaringan stabil, dan guru yang terlatih).
- Contoh Implementasi:
- Menggunakan platform seperti Scratch, Tynker, Code.org, atau Google Teachable Machine.
- Mengakses LMS Kementerian untuk materi dan evaluasi secara daring.
- Siswa membuat proyek aplikasi atau robotik ringan dengan bimbingan digital
- Tujuan:
- Plugged
- Tujuan:
- Memungkinkan pembelajaran berbasis teknologi dalam kondisi terbatas.
- Fokus pada keterampilan teknis dasar dengan aplikasi offline.
- Kelebihan:
- Tetap bisa belajar koding meskipun tidak memiliki akses internet stabil.
- Dapat digunakan di laboratorium komputer sekolah dengan software offline.
- Contoh Implementasi:
- Menggunakan software seperti Scratch Desktop, Python offline IDE (seperti Thonny), atau micro:bit offline.
- Simulasi algoritma melalui visual block programming tanpa akses daring.
- Praktik pengolahan data sederhana dan logika pemrograman langsung di perangkat
- Tujuan:
- Unplugged
- Tujuan:
- Menanamkan logika berpikir komputasional melalui pengalaman konkret dan menyenangkan.
- Solusi untuk sekolah yang belum memiliki perangkat dan infrastruktur digital.
- Kelebihan:
- Sederhana, murah, dan inklusif.
- Dapat dilakukan di semua sekolah,
- termasuk di daerah tanpa listrik atau internet.
- Contoh Implementasi:
- Permainan algoritma berurutan (misal: menyusun langkah membuat roti).
- Kegiatan “Program Si Robot” di mana siswa memberi instruksi langkah ke teman secara tertulis.
- Pengenalan AI melalui cerita bergambar yang membandingkan cara berpikir manusia dan mesin.
- Tujuan:
Capaian Pembelajaran
- Koding KA sebagai mata pelajaran basic computer science.
- Menggunakan referensi pentahapan pembelajaran dari UNESCO ICT Competency Framework for Teachers (2018), CSTA K-12 Computer Science Standards (2017), UNESCO AI Competency Framework for Students (2024), dan UNESCO K-12 AI Curricula (2022).
- Menekankan pada human-centered approach/mindset
- Pembelajaran diterapkan dengan pendekatan pembelajaran mendalam dan dapat dilaksanakan secara fleksibel melalui metode internet-based, plugged, atau unplugged.
- Elemen mata pelajaran Koding dan KA ditunjukkan sebagai berikut