Serial Edukatif Murid5

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memproduksi film serial inspriratif berjudul Murid5 yang bisa diakses secara langsung melalui platform Youtube. Hari ini, Rabu (8/6/2016), episode pertama dari total 17 episode serial Murid5 sudah bisa disaksikan di Youtube dengan akun Murid5 Series. Murid5 merupakan serial inspiratif yang menceritakan perjuangan anak-anak dan masyarakat di Desa Mekar Jaya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) di wilayahnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad mengatakan, film ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat tentang kondisi pendidikan dasar khususnya sekolah-sekolah yang ada di berbagai wilayah tanah air. Murid5 juga diharapkan bisa mengingatkan pemerintah daerah tentang kewajiban yang harus mereka penuhi dalam standar pelayanan minimal.

“Standar pelayanan minimal sekolah sendiri memiliki 27 indikator, di mana 14 indikator di antaranya merupakan kewajiban pemerintah daerah,” kata Hamid di sela peluncuran film serial Murid5 di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Rabu lalu (1/6/2016). Sebanyak 14 indikator tersebut antara lain penyediaan guru, buku, sarana dan prasarana.

Film serial Murid5 menggambarkan sekolah-sekolah yang tak memenuhi layanan standar minimal sekolah. Film serial ini diluncurkan oleh Tim Advokasi Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (PKP-SPM Dikdas). Peluncuran film ini mendapat dukungan Kementerian Agama, Uni Eropa dan ADB.

Informasi lain seputar film serial Murid5 dapat diakses melalui laman http://www.murid5.com , media sosial Twitter @murid5series , Facebookhttp://www.facebook.com/murid5 , dan Instagram @murid5series .

Episode 1 Murid5-Episode 1-Rekomendasi

Published on Jun 7, 2016

Ibu pengawas baru YUSTINA, hari itu berkunjung ke SDN Mekar Jaya. Beliau prihatin dengan kondisi SDN Mekar Jaya yang di bawah kondisi minimal terselenggaranya kegiatan belajar-mengajar yang memadai.

Bu Yustina melihat sendiri kurangnya ruang bagi guru, kurangnya jumlah buku teks, dan lebih jauh lagi adanya guru (bu Atun, guru Bahasa Indonesia) yang belum tersertifikasi.

Pak Hari Salim dan para guru lainnya tak bisa meyakinkan bu Yustina bahwa kondisi SDN Mekar Jaya tidak menghambat kegiatan belajar di sekolah itu.

Namun bu Yustina berkeras, bila SDN Mekar Jaya tak bisa memperbaiki kondisi mereka sesegera mungkin, satu-satunya sekolah dasar di desa itu akan ditutup.

Percakapan antar bu Yustina, bu Dahlia (Komite Sekolah), pak Hari Salim dan guru-guru SDN Mekar Jaya itu didengar oleh para MURID5.

Mereka bertekad untuk mempertahankan keberadaan SDN Mekar Jaya.

SUTRADARA : Ifa Isfansyah
PENULIS SKENARIO : Prima Rusdi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses